Surat Terbuka dari Burkina Faso: Keadilan untuk Afrika
๐๐๐ฅ๐๐๐ ๐๐ง๐ ๐๐๐ช๐จ ๐๐ค๐๐๐ง๐ฉ ๐๐ง๐๐ฃ๐๐๐จ ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐๐ช๐ก๐๐,
Saya menulis kepada Anda, bukan dari istana, bukan pula dari kenyamanan kedutaan asing, tetapi dari tanah air saya Burkina Faso tempat debu bercampur dengan darah para martir kami, dan gema revolusi lebih nyaring dari dengungan drone asing di atas kepala.
Saya tidak menulis sebagai seorang yang mencari pengakuan, juga bukan sebagai diplomat penuh basa-basi. Saya menulis sebagai anak Afrika ๐ฉ๐๐ง๐ก๐ช๐ ๐, ๐ฃ๐๐ข๐ช๐ฃ ๐ฉ๐๐๐๐ ๐ฉ๐ช๐ฃ๐๐ช๐ . Anda kini adalah bapak rohani bagi lebih dari satu miliar jiwa, termasuk jutaan jiwa di Afrika. Anda tidak hanya mewarisi gereja, ๐ฉ๐๐ฉ๐๐ฅ๐ ๐๐ช๐๐ ๐ฌ๐๐ง๐๐จ๐๐ฃ ๐จ๐๐๐๐ง๐๐. Dan di momen transisi ini, sementara asap putih masih melayang di atas atap Vatikan, saya harus mengirim surat ini melintasi lautan dan gurun, melampaui batas dan gerbang langsung ke hati Anda.
๐๐๐ง๐๐ฃ๐ ๐จ๐๐๐๐ง๐๐ ๐ข๐๐ฃ๐ช๐ฃ๐ฉ๐ช๐ฉ๐ฃ๐ฎ๐. ๐๐๐ง๐๐ฃ๐ ๐ ๐๐๐๐ฃ๐๐ง๐๐ฃ ๐ข๐๐ข๐๐ ๐จ๐๐ฃ๐ฎ๐. ๐๐๐ง๐๐ฃ๐ ๐ผ๐๐ง๐๐ ๐ ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐ฉ๐๐ง๐ก๐ช๐ ๐ ๐๐๐ฃ ๐๐๐ฃ๐๐ ๐๐ฉ ๐จ๐๐๐๐ฃ๐ ๐ข๐๐ฃ๐ฎ๐๐ ๐จ๐๐ ๐๐ฃ ๐ผ๐ฃ๐๐.
Yang Mulia,
Kami orang Afrika mengenal kekuatan salib. Kami mengenal himne, doa, dan litani. Kami membangun gereja dengan tangan yang kapalan dan membela iman kami dengan darah. ๐๐๐ฅ๐ ๐ ๐๐ข๐ ๐๐ช๐๐ ๐ฉ๐๐๐ช ๐ ๐๐๐๐ฃ๐๐ง๐๐ฃ ๐ก๐๐๐ฃ ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐ฉ๐๐ง๐ก๐๐ก๐ช ๐จ๐๐ง๐๐ฃ๐ ๐๐๐ ๐ช๐๐ช๐ง: bahwa Gereja terkadang berjalan seiring dengan para penjajah. Bahwa saat para misionaris mendoakan jiwa kami, para tentara menginjak-injak tanah kami. Bahwa saat para pendahulu Anda berbicara tentang surga, ๐ก๐๐ก๐ช๐๐ช๐ง ๐ ๐๐ข๐ ๐๐๐ง๐๐ฃ๐ฉ๐๐ ๐๐ ๐๐ช๐ข๐.
Bahkan hari ini, ๐๐ ๐ฏ๐๐ข๐๐ฃ ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐๐๐จ๐๐๐ช๐ฉ ๐ข๐ค๐๐๐ง๐ฃ ๐๐ฃ๐, ๐ ๐๐ข๐ ๐ข๐๐จ๐๐ ๐ข๐๐ง๐๐จ๐๐ ๐๐ฃ ๐๐๐ก๐๐ฃ๐๐๐ช ๐๐ฉ๐ช bukan lagi dari besi, tetapi dari diam, dari acuh, dari ๐ฅ๐๐ง๐ข๐๐๐ฃ๐๐ฃ ๐๐๐ค๐ฅ๐ค๐ก๐๐ฉ๐๐ ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐๐๐ข๐๐๐ฃ๐ ๐๐ฃ ๐๐ ๐๐๐ก๐๐ ๐๐๐ฎ๐๐ฃ๐-๐๐๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐ ๐ช๐๐ช๐จ.
Maka saya bertanya, atas nama para ibu yang berdoa di atas lantai tanah dan anak-anak yang belajar katekismus dengan perut kosong:
๐ผ๐ ๐๐ฃ๐ ๐๐ ๐ ๐๐ฅ๐๐ช๐จ๐๐ฃ ๐ผ๐ฃ๐๐ ๐๐๐ง๐๐๐๐?
Akankah Anda menjadi paus yang melihat Afrika bukan sebagai pinggiran, tetapi sebagai pusat nubuat?
Akankah Anda menjadi paus yang tidak hanya mengunjungi pemukiman kumuh untuk berfoto, tetapi yang berani bersuara lantang terhadap kekuatan yang membuat kemiskinan itu abadi?
Yang Mulia,
Saya adalah manusia yang dibentuk oleh perang, bukan oleh kekayaan. Saya tidak dididik dalam politik oleh institusi Barat. Saya tidak belajar diplomasi di Paris. Saya belajar memimpin dari parit-parit bersama rakyat ๐๐ ๐ข๐๐ฃ๐ ๐ง๐๐จ๐ ๐จ๐๐ ๐๐ฉ ๐๐๐๐ก๐๐ ๐๐ช๐ง๐ช, ๐๐๐ฃ ๐๐๐ง๐๐ฅ๐๐ฃ ๐๐๐๐ก๐๐ ๐๐๐ฃ๐ฉ๐ช๐ ๐ฅ๐๐ง๐ก๐๐ฌ๐๐ฃ๐๐ฃ.
Saya memimpin bangsa yang dahulu diabaikan oleh dunia, sampai kami menolak untuk tetap diam. Kami dibilang terlalu miskin untuk merdeka, terlalu lemah untuk berdaulat, terlalu tidak stabil untuk melawan.
Tapi saya katakan ini ๐๐๐ฃ๐๐๐ฃ ๐จ๐ช๐๐ง๐ ๐ฅ๐๐ง๐ ๐ก๐๐ก๐ช๐๐ช๐ง ๐ข๐๐ฃ๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐ก๐๐ข ๐๐๐๐ ๐จ๐๐ฎ๐:
๐๐ข๐ฎ๐ช ๐ด๐ถ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ญ๐ฆ๐ด๐ข๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฐ๐ฉ๐ฐ๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฌ๐ถ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ฌ๐ถ๐ข๐ต๐ข๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ณ๐ถ๐ฌ ๐ฎ๐ช๐ฏ๐ฆ๐ณ๐ข๐ญ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช ๐ด๐ข๐ฎ๐ฃ๐ช๐ญ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ซ๐ข๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฐ๐ณ๐ข๐ญ. ๐๐ข๐ฎ๐ช ๐ด๐ถ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ญ๐ฆ๐ด๐ข๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ข๐ฌ๐ด๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ข๐ณ๐ข ๐ฑ๐ฆ๐ฎ๐ช๐ฎ๐ฑ๐ช๐ฏ ๐ณ๐ฐ๐ฉ๐ข๐ฏ๐ช ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ข๐ญ๐ช๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ธ๐ข๐ซ๐ข๐ฉ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ซ๐ฆ๐ณ๐ช๐ต๐ข๐ฏ ๐๐ง๐ณ๐ช๐ฌ๐ข ๐ฌ๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ฑ๐ฐ๐ญ๐ช๐ต๐ช๐ฌ ๐ฅ๐ช๐ข๐ฏ๐จ๐จ๐ข๐ฑ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ญ๐ข๐ญ๐ถ ๐ณ๐ถ๐ฎ๐ช๐ต.
Yang Mulia,
Saya berbicara bukan hanya untuk Burkina Faso, tapi ๐๐ป๐๐๐ธ ๐๐ฒ๐น๐๐ฟ๐๐ต ๐ฏ๐ฒ๐ป๐๐ฎ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ฒ๐ฟ๐น๐ฎ๐น๐ ๐น๐ฎ๐บ๐ฎ ๐ฑ๐ถ๐ฟ๐ฒ๐บ๐ฒ๐ต๐ธ๐ฎ๐ป. Afrika bukan benua yang patut dikasihani. Afrika adalah benua para nabi. Para nabi yang dipenjara, diasingkan, bahkan ๐ฑ๐ถ๐ฏ๐๐ป๐๐ต ๐ธ๐ฎ๐ฟ๐ฒ๐ป๐ฎ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ถ ๐บ๐ฒ๐น๐ฎ๐๐ฎ๐ป ๐ธ๐ฒ๐ธ๐ฎ๐ถ๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ป. Dan sekarang Anda, yang memakai cincin Santo ๐๐๐ญ๐ซ๐ฎ๐ฌ ๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ป๐ธ๐ฎ๐ต ๐๐ป๐ฑ๐ฎ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ๐น๐ฎ๐ป ๐ฑ๐ถ ๐ท๐ฎ๐น๐ฎ๐ป ๐ฝ๐ฎ๐ฟ๐ฎ ๐ป๐ฎ๐ฏ๐ถ? Atau justru menjadi tahanan politik lainnya? Kami tidak butuh lebih banyak ungkapan manis. Kami tidak butuh lebih banyak “doa dan pikiran baik” sementara perusahaan-perusahaan Barat mengeruk uranium dari Nigeria dan emas dari Kongo di bawah penjagaan bersenjata. Kami tidak butuh netralitas diplomatik saat anak-anak muda Afrika tenggelam di Laut Tengah, melarikan diri dari perang yang bukan mereka mulai dan senjata yang bukan mereka buat. Kami tidak butuh pernyataan manis saat kedaulatan kami dilelang secara diam-diam di Brussel, Washington, dan Jenewa. Yang kami butuhkan adalah seorang Paus yang akan menyebut nama Herodes zaman modern. Yang akan mengguntur melawan kekaisaran ekonomi sebagaimana dulu gereja mengguntur melawan komunisme.
Yang akan berkata tanpa malu:
Adalah dosa bagi bangsa-bangsa untuk meraup untung dari kehancuran Afrika. Anda tahu ajaran Kristus. Anda tahu Dia membalik meja para penukar uang. Anda tahu Dia berkata:
> “๐๐ฆ๐ณ๐ฃ๐ข๐ฉ๐ข๐จ๐ช๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฑ๐ข๐ณ๐ข ๐ฑ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ธ๐ข ๐ฅ๐ข๐ฎ๐ข๐ช,”
> ๐ต๐ข๐ฑ๐ช ๐๐ช๐ข ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฏ๐ข๐ฉ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฌ๐ข๐ต๐ข:
>“๐๐ฆ๐ณ๐ฃ๐ข๐ฉ๐ข๐จ๐ช๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ถ๐ข๐ด๐ข.”
๐ ๐ฎ๐ธ๐ฎ ๐๐ฎ๐๐ฎ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐๐ฎ๐ป๐๐ฎ ๐๐ฒ๐ฟ๐๐ ๐๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด:
Akankah Anda bersuara menentang diamnya Prancis dan operasi-operasinya di Sahel? Akankah Anda mengutuk perjanjian senjata yang menyulut perang proksi di gurun dan hutan kami?Akankah Anda menyebut kerakusan yang menyamar sebagai amal, diplomasi yang menyamar sebagai imperialisme?
๐๐ฎ๐ฟ๐ฒ๐ป๐ฎ ๐ธ๐ฎ๐บ๐ถ ๐บ๐ฒ๐น๐ถ๐ต๐ฎ๐๐ป๐๐ฎ. ๐๐ฎ๐บ๐ถ ๐บ๐ฒ๐ป๐ด๐ฎ๐น๐ฎ๐บ๐ถ๐ป๐๐ฎ.
Yang Mulia,
Saya tidak meminta Anda menjadi orang Afrika. ๐ฆ๐ฎ๐๐ฎ ๐บ๐ฒ๐บ๐ถ๐ป๐๐ฎ ๐๐ป๐ฑ๐ฎ ๐บ๐ฒ๐ป๐ท๐ฎ๐ฑ๐ถ ๐บ๐ฎ๐ป๐๐๐ถ๐ฎ. ๐ ๐ฒ๐ป๐ท๐ฎ๐ฑ๐ถ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐บ๐ผ๐ฟ๐ฎ๐น. ๐ ๐ฒ๐ป๐ท๐ฎ๐ฑ๐ถ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ถ. Karena keberanian sejati bukanlah memberkati para berkuasa. Keberanian sejati adalah membela yang tak berdaya, walau harus membayar harga.
Gereja Vatikan punya kekayaan yang melampaui bayangan, karya seni tak ternilai, dan akses lintas batas. Tapi kekuasaan sejati diukur dari keberanian menghadapi ketidakadilan meski datang dengan setelan jas mahal dan senyum diplomatik.
Yang Mulia,
๐๐๐ป๐ถ๐ฎ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐ฑ๐ถ๐ฟ๐ถ ๐ฑ๐ถ ๐๐ฒ๐ฝ๐ถ ๐ท๐๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด.
Afrika yang babak belur namun indah tidak hanya menonton dari bawah. Kami sedang mendaki. ๐๐ฎ๐บ๐ถ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐ฑ๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ต. ๐๐ฎ๐บ๐ถ ๐ฏ๐ฎ๐ป๐ด๐ธ๐ถ๐.
๐๐ฎ๐ป ๐ธ๐ฎ๐บ๐ถ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ถ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐๐ฎ๐ป๐๐ฎ:
> ๐๐ช ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ข G๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ซ๐ข ๐ด๐ข๐ข๐ต ๐ฑ๐ณ๐ฆ๐ด๐ช๐ฅ๐ฆ๐ฏ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช ๐ฅ๐ช๐จ๐ถ๐ญ๐ช๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ ๐ต๐ฆ๐ฏ๐ต๐ข๐ณ๐ข ๐ฃ๐ข๐บ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ช๐ด๐ฑ๐ฐ๐ฏ๐ด๐ฐ๐ณ๐ช ๐ข๐ด๐ช๐ฏ๐จ?
> ๐๐ช ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ข G๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ซ๐ข ๐ด๐ข๐ข๐ต ๐ข๐ฏ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ถ๐ฅ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช ๐ฅ๐ช๐ค๐ถ๐ญ๐ช๐ฌ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ช๐ซ๐ข๐ฅ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ณ๐ข๐ซ๐ถ๐ณ๐ช๐ต ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ช๐ฃ๐ช๐ข๐บ๐ข๐ช ๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ ๐ฏ๐ฆ๐จ๐ข๐ณ๐ข-๐ฏ๐ฆ๐จ๐ข๐ณ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐ซ๐ข๐จ๐ข ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฅ๐ข๐ฎ๐ข๐ช๐ข๐ฏ?
> ๐๐ช ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ข G๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ซ๐ข ๐ด๐ข๐ข๐ต ๐ฎ๐ข๐ต๐ข ๐ถ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช ๐ข๐ฏ๐ซ๐ญ๐ฐ๐ฌ, ๐ด๐ข๐ข๐ต ๐๐๐ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ฆ๐ฌ๐ช๐ฌ ๐ฆ๐ฌ๐ฐ๐ฏ๐ฐ๐ฎ๐ช ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช, ๐ด๐ข๐ข๐ต ๐ฑ๐ฆ๐ฎ๐ช๐ฎ๐ฑ๐ช๐ฏ ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช ๐ฅ๐ช๐ฉ๐ถ๐ฌ๐ถ๐ฎ ๐ฌ๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ช๐ญ๐ช๐ฉ ๐ฌ๐ฆ๐ฅ๐ข๐ถ๐ญ๐ข๐ต๐ข๐ฏ, ๐ฃ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ต๐ถ๐ฏ๐ฅ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ?
๐๐ฎ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐๐๐ฟ๐๐ต ๐ธ๐ฎ๐บ๐ถ ๐บ๐ฒ๐บ๐ฎ๐ฎ๐ณ๐ธ๐ฎ๐ป ๐๐ฒ๐บ๐ฒ๐ป๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ ๐ฐ๐ฎ๐บ๐ฏ๐๐ธ ๐บ๐ฎ๐๐ถ๐ต ๐ฑ๐ถ ๐๐ฎ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐๐ถ ๐ฝ๐ฒ๐น๐ฎ๐ธ๐.
Jangan suruh kami berdoa, sementara doa kami dibalas dengan serangan drone.
Jangan berbicara tentang damai, tanpa menyebut penjual perang.
๐๐ฎ๐ฟ๐ฒ๐ป๐ฎ ๐ฑ๐ถ๐ฎ๐บ ๐ฏ๐๐ธ๐ฎ๐ป ๐น๐ฎ๐ด๐ถ ๐ธ๐๐ฑ๐๐. ๐๐ฎ๐ป ๐ป๐ฒ๐๐ฟ๐ฎ๐น๐ถ๐๐ฎ๐ ๐ฏ๐๐ธ๐ฎ๐ป ๐น๐ฎ๐ด๐ถ ๐บ๐๐น๐ถ๐ฎ.
Jika Anda benar gembala kawanan global ini, maka dengarkan jeritan kami dari debu Ouagadougou.
Kami juga domba Anda. Tapi kami tidak hanya diam merumput kami turun ke jalan, gugur di garis depan, dan bangkit dari abu dengan api di dada dan kitab suci di tangan.
๐๐ฎ๐บ๐ถ ๐๐ถ๐ฑ๐ฎ๐ธ ๐บ๐ฒ๐บ๐ถ๐ป๐๐ฎ ๐ฎ๐บ๐ฎ๐น. ๐๐ฎ๐บ๐ถ ๐บ๐ฒ๐ป๐๐ป๐๐๐ ๐ธ๐ฒ๐ฎ๐ฑ๐ถ๐น๐ฎ๐ป. ๐๐ฎ๐ป ๐ธ๐ฒ๐ฎ๐ฑ๐ถ๐น๐ฎ๐ป ๐ต๐ฎ๐ฟ๐๐ ๐ฑ๐ถ๐บ๐๐น๐ฎ๐ถ ๐ฑ๐ฎ๐ฟ๐ถ ๐ธ๐ฒ๐ฏ๐ฒ๐ป๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ป:
Bahwa Kekristenan di Afrika telah menjadi obat penyembuh ๐๐ฒ๐ธ๐ฎ๐น๐ถ๐ด๐๐ ๐ฝ๐ฒ๐ฑ๐ฎ๐ป๐ด ๐ฝ๐ฒ๐บ๐ถ๐๐ฎ๐ต.
Bahwa gereja memberi makan roh kami, tetapi gagal melindungi tubuh kami.
Bahwa penebusan tanpa pertanggungjawaban adalah ๐๐ฒ๐๐ฒ๐ป๐ด๐ฎ๐ต ๐ธ๐ฒ๐ฏ๐ฒ๐ป๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ป (half truth) ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐๐ฒ๐๐ฒ๐ป๐ด๐ฎ๐ต ๐ธ๐ฒ๐ฏ๐ฒ๐ป๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ป ๐๐ถ๐ฑ๐ฎ๐ธ ๐ฝ๐ฒ๐ฟ๐ป๐ฎ๐ต ๐บ๐ฒ๐ป๐๐ฒ๐บ๐ฏ๐๐ต๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฏ๐ฎ๐ป๐ด๐๐ฎ.
Yang Mulia,
Kini Anda duduk di Tahta Santo Petrus. Tapi ingat, Petrus menyangkal Kristus tiga kali sebelum ayam berkokok. Jangan sampai sejarah mencatat bahwa Gereja sekali lagi menyangkal Afrika. Biarlah ayam itu berkokok di Vatikan. Dengan keras. Dengan jelas. Biarlah ia membangunkan hati nurani para kardinal dan raja. Biarlah ia bergema di lorong-lorong kekuasaan, tempat jubah dan seragam saling bertukar pengaruh demi diam. Biarlah itu menandakan fajar baru bukan hanya bagi Gereja, tapi bagi dunia. Karena di Afrika, kami tidak takut dengan dogma. Kami menciptakannya. Kami adalah anak-anak Sankara, Lumumba, Nkrumah, dan Biko.
Kami menggenggam kitab suci di satu tangan dan kenangan revolusi di tangan lainnya. Kami telah belajar berdoa dan berprotes dalam satu tarikan napas. Maka kami bertanya: Akankah kepausan Anda berjalan bersama kami? Akankah Anda menemui kami dalam derita, bukan hanya di bangku gereja? Akankah Anda mengenali Allah dalam kelaparan kami, Kristus dalam kekacauan kami, Roh Kudus dalam perjuangan kami?Karena kalau bukan sekarang, kapan?Kalau bukan Anda, siapa? Dan jika gereja terus memberitakan damai sambil menutup mata terhadap mesin penindasan, maka Injil apa yang masih layak dipercaya?
๐ฆ๐ฎ๐๐ฎ ๐๐ฎ๐บ๐ฝ๐ฎ๐ถ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ถ๐ป๐ถ ๐ฏ๐๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฑ๐ฒ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐บ๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ต, t๐ฒ๐๐ฎ๐ฝ๐ถ ๐ฑ๐ฒ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐๐ฟ๐ด๐ฒ๐ป๐๐ถ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ฎ๐ธ๐ฟ๐ฎ๐น. ๐๐ฎ๐บ๐ถ ๐ฎ๐ฑ๐ฎ๐น๐ฎ๐ต ๐ฏ๐ฎ๐ป๐ด๐๐ฎ ๐ฑ๐ถ ๐ฝ๐ฒ๐ฟ๐๐ถ๐บ๐ฝ๐ฎ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐ป๐๐ฏ๐๐ฎ๐ ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐ฝ๐ผ๐น๐ถ๐๐ถ๐ธ.
Waktu Afrika bukan lagi akan datang, ia sudah tiba.
๐๐ข๐ฎ๐ช ๐ด๐ฆ๐ฅ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ถ๐ญ๐ช๐ด ๐ถ๐ญ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฏ๐ข๐ณ๐ข๐ด๐ช, ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ญ๐ช ๐ฎ๐ข๐ด๐ข ๐ฅ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฏ, ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฃ๐ถ๐ต ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ญ๐ช ๐ฎ๐ข๐ณ๐ต๐ข๐ฃ๐ข๐ต ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐๐๐ง๐๐ข๐ฅ๐๐จ ๐ค๐ก๐๐ ๐๐๐ง๐๐๐๐-๐๐๐๐ ๐ฅ๐๐ฃ๐๐๐๐๐๐๐ฃ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ข๐๐ฃ๐๐ฅ๐ช๐ก๐๐จ๐ ๐ง๐ค๐๐๐ฃ๐.
Dan kini Gereja harus memilih:
Bersama para penguasa, atau bersama rakyat yang berdarah.
Saya tidak menulis surat ini untuk mengutuk, tetapi untuk mengundang.
Mengundang Anda, Yang Mulia,
๐ ๐ ๐๐๐ก๐๐ข ๐จ๐ค๐ก๐๐๐๐ง๐๐ฉ๐๐จ ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐ก๐๐๐๐ ๐๐๐ก๐๐ข. ๐๐ค๐ก๐๐๐๐ง๐๐ฉ๐๐จ ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐๐๐ง๐๐๐ก๐๐ฃ ๐ฉ๐๐ฃ๐ฅ๐ ๐๐ก๐๐จ ๐ ๐๐ ๐ ๐๐๐ง๐จ๐๐ข๐ ๐ ๐๐ช๐ข ๐ข๐๐จ๐ ๐๐ฃ.
Yang berani menyatakan kebenaran di Roma ๐จ๐๐ ๐๐ง๐๐จ ๐จ๐๐ฅ๐๐ง๐ฉ๐ ๐๐ ๐๐ฌ๐๐ฃ๐๐. Yang menyebut orang-orang kudus bukan hanya dari mukjizatnya, tetapi dari ๐ ๐ค๐ข๐๐ฉ๐ข๐๐ฃ ๐ข๐๐ง๐๐ ๐ ๐ฉ๐๐ง๐๐๐๐๐ฅ ๐ ๐๐๐๐๐ก๐๐ฃ.
Kami menantikan suara Anda bukan dari balkon megah, tetapi dari parit perjuangan, dari kamp pengungsi, dari balik jeruji penjara politik, tempat kebenaran dikurung.
Karena hanya suara Anda jika Anda berani menyuarakannya yang bisa menebus diam. Dan jika Anda melakukannya, bukan hanya Afrika yang akan mendengarnya Dunia akan bersaksi.
๐๐ฎ๐ฝ๐๐ฒ๐ป ๐๐ฏ๐ฟ๐ฎ๐ต๐ถ๐บ ๐ฃ๐ฒ๐บ๐ถ๐บ๐ฝ๐ถ๐ป ๐ง๐ฟ๐ฎ๐ป๐๐ถ๐๐ถ, ๐๐๐ฟ๐ธ๐ถ๐ป๐ฎ ๐๐ฎ๐๐ผ
๐๐ฏ๐ข๐ฌ ๐๐ง๐ณ๐ช๐ฌ๐ข ๐๐ฆ๐ญ๐ข๐บ๐ข๐ฏ ๐๐ฆ๐ฅ๐ข๐ถ๐ญ๐ข๐ต๐ข๐ฏ
https://www.youtube.com/watch?v=twqatArjV1M
──────⊹⊱✫⊰⊹──────
Suara Afrika, Respon Gereja
Pernyataan terbuka Presiden Ibrahim Traorรฉ dari Burkina Faso kepada Papa Leone XIV bukanlah sekadar nota diplomatik; tetapi seruan moral yang mendesak bagi Vatikan dan Gereja global. Traorรฉ, mewakili rakyat Afrika yang tertindas, mengungkapkan kepedihan mendalam atas sejarah ketidakadilan dan pembiaran penderitaan di benua tersebut. Ia secara langsung mempertanyakan peran Gereja dalam masa penjajahan dan menuntut sikap profetik yang nyata, bukan hanya retorika, mengingatkan kebutuhan akan keadilan yang lebih konkret.
Seruan ini menemukan gema kuat dalam komitmen Papa Leone XIV untuk meneruskan semangat Rerum Novarum di era digital. Komitmen Il Papa untuk menerapkan prinsip-prinsip keadilan sosial di tengah revolusi industri keempat dan perkembangan teknologi informasi sejalan dengan bahkan memperkuat seruan Traorรฉ. Namun, pernyataan baik saja tidak cukup; dibutuhkan tindakan nyata yang holistik dan berdampak.
Pernyataan Traorรฉ mengungkap sebuah ironi: pernyataan Gereja tentang keadilan seringkali tak sejalan dengan realitas. Komitmen Papa Leone XIV menawarkan kesempatan untuk memperbaiki ketidaksesuaian ini. Prinsip-prinsip Rerum Novarum, meskipun lahir dari era yang berbeda, tetap relevan: martabat pekerja, upah layak, dan keseimbangan antara kepentingan individu dan umum. Penerapan prinsip-prinsip ini pada tantangan kontemporer merupakan langkah penting, namun masih belum memadai untuk menjawab tuntutan Traorรฉ akan pertanggungjawaban yang lebih konkret agar komitmen "mencari solusi inovatif" berubah menjadi kebijakan dan tindakan yang berdampak langsung pada kehidupan rakyat Afrika.
Gereja harus menjadi suara yang lebih lantang dalam menentang eksploitasi ekonomi Afrika oleh perusahaan multinasional, mendorong transparansi dan akuntabilitas melalui tekanan politik dan kerja sama dengan organisasi sipil. Dukungan Gereja tidak boleh sekadar amal, tetapi harus berfokus pada pemberdayaan komunitas lokal melalui pendidikan, pelatihan, dan pendanaan proyek-proyek lokal. Lebih jauh, Gereja harus aktif mendukung kedaulatan Afrika dengan melawan intervensi politik asing, mendukung pemerintahan yang baik, demokrasi partisipatif, dan penghormatan hak asasi manusia.
Namun demikian, perlu diakui bahwasannya Gereja, meskipun memiliki komitmen mendalam terhadap keadilan sosial dan telah secara konsisten menyuarakan seruan profetik, memiliki keterbatasan dalam menangani ketidakadilan struktural yang kompleks di Afrika. Meskipun berperan penting dalam hal rohani dan spiritual, serta menyuarakan keprihatinan moral, perubahan nyata memerlukan komitmen bersama dari semua pihak, terutama negara-negara digdaya. Kekuatan pesan profetik Bapa Suci, meskipun mewakili suara Kristus dan Gereja yang berwibawa, bergantung pada doa dan dukungan dari seluruh umat beriman dan kerja sama internasional yang substansial.
Komitmen Papa Leone XIV dan kritik Presiden Traorรฉ mengungkap tantangan kompleks yang dihadapi. Komitmen Il Papa menyediakan landasan moral dan spiritual, namun surat Traorรฉ menekankan urgensi tindakan nyata mengingat keterbatasan peran Gereja. Hanya dengan mengelaborasikan seruan profetik Gereja dengan komitmen politik dan ekonomi yang kuat dari negara-negara digdaya, kerja sama internasional yang berkelanjutan dan berakar pada keadilan sosial, maka tuntutan Presiden Traorรฉ dapat direspons secara efektif.
Semoga kepemimpinan Bapa Suci dipenuhi hikmat ilahi, membimbing Gereja menuju visi misi yang mulia, mencerminkan kasih dan keadilan bagi semua. Semoga Afrika diberkati dengan kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan, agar setiap jiwa merasakan kehadiran Allah yang pengasih. Ya Tuhan, berikanlah kepada dunia hati dan tujuan yang sama, memanusiakan manusia, menyatukan seluruh umat Allah di Afrika dan di seluruh dunia dalam kasih dan persatuan. Semoga setiap usaha untuk keadilan sosial bukan sekadar retorika, melainkan tindakan nyata yang membawa perubahan sejati, menghilangkan kekecewaan dan membangun harapan baru. Amin. (VM)
Komentar
Posting Komentar